Nganjuk, KabarNganjuk.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa alokasi anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk sosialisasi program makan bergizi gratis bukanlah jumlah yang berlebihan. Menurutnya, sosialisasi tersebut sangat penting mengingat program ini ditujukan langsung untuk kepentingan rakyat.
“Ini adalah program yang dikhususkan untuk rakyat. Jadi, sosialisasi harus dilakukan agar pesan dan manfaatnya tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” ujar Budi saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024). Ia juga menegaskan bahwa biaya tersebut tidak tergolong tinggi untuk skala program yang besar seperti ini. “Enggak, biaya sosialisasi ini tidak tinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Budi menyatakan bahwa Kementerian Kominfo akan menggunakan berbagai kanal komunikasi untuk menyebarluaskan informasi tentang program ini. Ia menjelaskan bahwa penggunaan media sosial dan keterlibatan influencer menjadi salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan. “Kami akan lihat metodenya, termasuk apakah melibatkan influencer untuk membantu sosialisasi,” jelasnya.
Sebelumnya, Budi Arie juga memuji langkah Presiden terpilih Prabowo Subianto yang mencanangkan program makan bergizi gratis bagi rakyat Indonesia. Menurutnya, program ini sangat relevan untuk mengatasi kesenjangan gizi di berbagai wilayah, terutama di daerah yang tertinggal dan terluar. “Program ini penting agar tidak terjadi kesenjangan yang terlalu jauh dalam kualitas sumber daya manusia di Indonesia, terutama bagi wilayah-wilayah yang tertinggal dan terisolasi,” kata Budi pada Selasa (10/9/2024).
Ia menambahkan, peningkatan kualitas gizi ini juga berdampak langsung pada pembangunan sumber daya manusia yang lebih baik dan merata di seluruh Indonesia.