Bantaran Sungai Widas Terkisis, 6 Rumah Di Desa Kedungdowo Terancam AmbrukTerancam Ambruk

Nganjuk, KabarNganjuk.com – Tiga Tahun tidak ada Realisasi, 6 Rumah dihuni 8 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Bantaran Sungai Widas Desa Kedungdowo Kecamatan Nganjuk, terancam bakal terjadi longsor susulan. Yang pasalnya, tanah mereka yang ada di Bantaran Sungai sudah terkikis hingga mencapai 50 Meter.

Kejadian yang menimpa 6 Rumah, pekarangan maupun pondasi rumah yang longsor terkikis derasnya aliran Sungai Widas hingga mencapai 50 Meter, dijelaskan Jainem (57) salah satu warga yang tinggal di RT/ RW 02/ 03 Desa Kedungdowo (18/01/2023).

Bacaan Lainnya

Ia menjelaskan bahwa sudah 3 tahun tanahnya longsor, dirinya juga melaporkan ke pihak Desa, dan katanya mau diusahakan. 

“saya sudah merasa was – was, apalagi kalau musim penghujan, saya takut kalau ambrol, dan pingin saya segera mungkin dibenahi, karena saya setiap tahun membayar pajak.” Jelasnya.

Sama halnya apa yang disampaikan Ismadi (40), dirinya menjelaskan bahwa pihaknya sudah melaporkan ke Kepala Desa.

“sudah saya ajukan untuk pembenahan, tapi saya tidak tahu kapan diperbaiki, saya PPAT setiap tahun membayar.” Ujarnya.

“istri saya setiap pulang kerja selalu menangis, dan istri saya sudah pasrah bila mana terjadi longsor lagi.” Ucapnya dengan nada haru.

“Selama ini kami bersama warga lain membuat tanggul untuk menahan aliran sungai dengan alakadarnya, kami memanfaatkan sisa limbah peternakan ayam. Meskipun bau, setidaknya bisa menahan longsor, dan kami berharap pemerintah maupun pihak terkait untuk segera mencarikan solusinya, agar kami tidak selalu was – was bilamana terjadi banjir.” Harap Ismadi.

Sedangkan Kepala Desa Kedungdowo Suprapto, saat dikonfirmasi awak media, dirinya menjelaskan bahwa mulai dari Tahun 2019 sebenarnya sudah mulai diajukan ke Pemerintah Daerah, kepada Bupati, juga BPBD Kabupaten Nganjuk untuk meneruskan Balai Besar Brantas, sudah mengajukan Proposal dan sampai sekarang itu belum ada realisasi.” Jelas Kades.

Lebih lanjut Kades menjelaskan, bahwa longsor tersebut pernah di Survey. “Tapi hanya Surva Surve dan untuk Foto-Foto itu aja, sampai akhirnya membengkak sampai habis tangkisnya.” Ujarnya.

“Kami pihak desa hanya melakukan kerja bakti semampunya di 6 Rumah 8 KK yang sudah tergerus longsor sekitar 50 Meter, dan pemerintah belum ada kebijakan sama sekali, selama ini kami hanya mengandalkan kerja bakti lingkungan. Kami berharap Pemerintah atau Balai Besar, segera ada realisasi untuk mengatasi itu.” Harap Suprapto selaku Kepala Desa Kedungdowo.

 

(gik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *