Nganjuk, KabarNganjuk.com- Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat, peran pemuda desa sering kali dipandang sebelah mata. Namun di Nganjuk, kita mulai melihat tanda-tanda kebangkitan generasi muda yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga peduli terhadap desa dan budayanya.
Anak-anak muda Nganjuk mulai berani berinovasi di kampung sendiri. Mereka tidak lagi melihat kota besar sebagai satu-satunya jalan sukses. Justru dengan mengembangkan potensi lokal, mereka membuktikan bahwa kemajuan bisa dimulai dari desa.
Tidak sedikit pemuda yang kini aktif membangun brand lokal, memasarkan produk UMKM secara online, atau menghidupkan kembali kegiatan budaya seperti nyadran, hadrah, dan kesenian tradisional. Bahkan beberapa desa wisata di Nganjuk kini dikelola secara mandiri oleh pemuda-pemudi setempat yang memiliki semangat wirausaha dan cinta lingkungan.
Namun sayangnya, masih banyak pemuda yang kurang mendapat ruang dan dukungan dari berbagai pihak. Kurangnya akses pelatihan, fasilitas, dan kesempatan berorganisasi masih menjadi hambatan besar bagi tumbuhnya kepemimpinan muda di desa.
Di sinilah pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, sekolah, pesantren, dan komunitas pemuda. Kita perlu menciptakan ekosistem yang ramah untuk ide dan gagasan mereka. Pemuda bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek utama perubahan.
Nganjuk tidak akan maju jika pemudanya tidak diberdayakan. Budaya tidak akan lestari jika tidak diwariskan dengan semangat zaman. Oleh karena itu, pemuda Nganjuk adalah penjaga sekaligus penentu arah masa depan kabupaten ini.
Tentang Penulis:
Redaksi KabarNganjuk.com adalah tim penulis dan jurnalis lokal yang fokus mengangkat isu-isu budaya, masyarakat, dan pembangunan di wilayah Nganjuk dan sekitarnya.