Nganjuk, KabarNganjuk.com – Sebuah rumah milik Desi Wirawati, warga Desa Kedungdowo, Kecamatan Nganjuk Kota, Jawa Timur, roboh setelah tanah di bawah bangunan tersebut ambles akibat tergerus aliran Sungai Widas. Peristiwa ini membuat Desi bersama suami dan empat anaknya kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi ke rumah orang tuanya.
Rumah berukuran 5 x 14 meter itu mengalami kerusakan parah setelah setengah bagian bangunan ambruk ke arah sungai. Lokasi rumah yang berada tepat di bibir Sungai Widas membuat kondisi semakin rentan, terlebih pada titik tersebut terdapat pertemuan dua arus sungai, yakni aliran dari wilayah Kuncir dan aliran utama Sungai Widas. Ketika debit air meningkat, hantaman arus secara langsung mengikis tanah pekarangan milik korban.
Menurut keterangan warga, tanah milik Desi sebenarnya memiliki ukuran awal 25 x 14 meter. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, tebing sungai terus terkikis hingga menyisakan lahan selebar 5 meter. Kini, sisa tanah tersebut pun ikut longsor dan membuat bangunan rumah roboh sebagian.
Desi Wirawati mengatakan bahwa ia sudah mengosongkan rumahnya sejak seminggu lalu karena kondisi longsor di samping rumah semakin parah dan mengancam keselamatan keluarganya. “Saya sudah pindah ke rumah orang tua, karena tanahnya makin turun dan rumah sudah tidak aman,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kedungdowo, Suprapto, menjelaskan bahwa longsor di area tersebut bukan pertama kali terjadi. Tercatat longsor pernah terjadi pada tahun 2022, kembali terulang pada akhir 2024, dan puncaknya terjadi pada dua hari lalu. Ia menambahkan, kerusakan serupa juga terjadi di beberapa titik sepanjang aliran Sungai Widas, menandakan perlunya penanganan serius.
“Longsor ini tidak hanya terjadi di Kedungdowo, tetapi hampir di sepanjang bantaran Sungai Widas. Tanah warga yang berada dekat tepi sungai terus berkurang,” jelasnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, keluarga Desi berharap adanya bantuan dan perhatian dari pemerintah agar mereka dapat membangun kembali rumah yang hilang akibat longsor tersebut. (red)





