Nganjuk, KabarNganjuk.com- Ratusan tokoh agama, pejabat Forkopimda, mahasiswa, hingga perwakilan masyarakat menghadiri doa bersama lintas agama bertajuk Bersatu Menjaga Kabupaten Nganjuk yang digelar di Pendopo KRT Sosro Koesomo Pemkab Nganjuk, Senin (1/9/2025) malam. Acara ini diikuti sekitar 200 peserta dengan tujuan memperkuat persatuan dan menjaga kondusivitas wilayah.
Kegiatan doa bersama dipimpin langsung oleh Bupati Nganjuk, Dr. Drs. Marhaen Djumadi, S.E., S.H., M.M., M.B.A., didampingi Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., serta jajaran Forkopimda lainnya, di antaranya Dandim 0810/Nganjuk Letkol Arh M. Taufan Yudha Bhakti, Kajari Nganjuk Ika Mauluddhina, S.H., M.H., dan Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Tjahjono, S.Sos. Turut hadir Sekda Kabupaten Nganjuk Drs. Nur Sholekan, M.Si., anggota DPRD, para camat, kepala desa, akademisi, mahasiswa, perwakilan ojol, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir serta menekankan pentingnya doa dan kebersamaan untuk menjaga daerah.
“Terima kasih atas kehadiran semua pihak. Kita berdoa bersama agar Nganjuk tetap aman, damai, dan terhindar dari gangguan. Kondisi saat ini memang rawan dimanfaatkan pihak tertentu, maka mari kita perkuat persatuan dan jangan mudah terprovokasi,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso menegaskan komitmen Polres Nganjuk dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Jangan mudah terpengaruh hoaks di media sosial. Kita harus bisa memilah mana berita benar dan mana yang menyesatkan. Tindakan tegas adalah langkah terakhir, namun Polres Nganjuk selalu siap menjaga agar wilayah tetap kondusif. Mari bersama-sama kita jaga Nganjuk agar aman dan tenteram,” ujarnya.
Salah satu peserta dialog, Iwan, perwakilan dari PSMTI Nganjuk, menyampaikan dukungan terhadap aparat kepolisian.
“Kami kurang setuju kalau polisi dijadikan kambing hitam. Justru kami berharap unit siber Polres Nganjuk bisa memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah termakan isu menyesatkan,” ungkapnya.
Doa bersama lintas agama ini menjadi momentum penting untuk mempererat toleransi, kerukunan, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat. Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh kebersamaan.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi perekat persaudaraan antar umat beragama di Kabupaten Nganjuk, sekaligus benteng pertahanan sosial menghadapi dinamika situasi yang berkembang. Dengan kebersamaan dan doa, Nganjuk diyakini akan tetap aman, damai, dan kondusif. (acha)