NGANJUK, KabarNganjuk.com – Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Nganjuk. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKN-T Inovasi) IPB University yang ditempatkan di Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk melaksanakan salah satu program kerjanya dengan memberikan penyuluhan kepada para Petani Desa Mojorembun untuk mulai menggunakan pupuk organik kembali. Penyuluhan dilakukan pada hari Senin 22 Juli 2024 dengan mendatangkan narasumber langsung dari Badan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Rejoso.
Masa pertumbuhan tanaman bawang merah yang relatif singkat, sekitar 65 hari dengan biaya perawatan yang tidak murah. Untuk mencapai hasil panen yang optimal, diperlukan pemberian pupuk nitrogen dan pupuk daun, agar dapat menghasilkan bawang merah yang baik dan laku dipasaran. Latar belakang tersebut yang membuat para petani cenderung menggunakan pupuk kimia karena dipercaya lebih efisien dengan kandungan yang lengkap. Namun, penggunaan pupuk kimia ini dapat berdampak negatif pada kesuburan tanah, serta menurunkan pH tanah, sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas bawang merah. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB mengajak para petani untuk menggunakan pupuk organik sebagai alternatif agar dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanah.
“Pupuk organik itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah, meskipun hasilnya tidak cepat dan mudah, program Dinas Pertanian Indonesia sendiri sedang gencar mengajak kembali untuk meningkatkan minat para petani dalam penggunaan pupuk organik” Ungkap H.Y (Narasumber BPP Rejoso)
Kegiatan penyuluhan dilakukan yang dimulai dengan mensosialisasikan aplikasi IPB Digitani kepada para Petani Mojorembun dan BPP Rejoso. Aplikasi ini memuat delapan fitur yang akan membantu para petani dan penyuluh dalam mencari informasi maupun pengetahuan mengenai pertanian dan pedesaan langsung dari pakar IPB. selanjutnya diikuti pemaparan materi mengenai pupuk organik yang dipandu oleh narasumber langsung dari Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rejoso. Setelah dilakukan pemaparan tim mahasiswa KKN-T Inovasi IPB mengajak para petani untuk mempraktekkan secara langsung pembuatan pupuk organik cair padat yang menggunakan dekomposer Bunkai. Kami memilih dekomposer Bunkai karena mengandung 13 mikroba sehingga dapat mempercepat proses fermentasi pupuk.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan mampu meningkatkan minat dan antusias para Petani Mojorembun untuk menggunakan kembali Pupuk Organik pada lahan pertaniannya. Kegiatan ini diharapkan juga dapat menjadi contoh bagi desa lainnya dengan mempertimbangkan sumber daya dan potensi yang dimiliki masing-masing desa.