Petani Cabai di Nganjuk Merugi, Puluhan Hektar Tanaman Gagal Panen

Nganjuk, KabarNganjuk.com Puluhan hektar tanaman cabai di Desa Sanan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dipastikan gagal panen.
Tanaman cabai yang sebelumnya siap dipetik kini membusuk dan mati mengering setelah lahan pertanian terendam air akibat hujan deras beberapa hari terakhir.

Kondisi ini membuat petani merugi hingga belasan juta rupiah. Mereka berharap adanya bantuan atau perhatian dari pemerintah untuk mengurangi beban akibat gagal panen tersebut.

Bacaan Lainnya

Salah satu petani cabai, Eko Cahyono, warga Desa Sanan, mengaku telah mengeluarkan biaya lebih dari Rp15 juta untuk perawatan tanamannya. Ia sempat menyelamatkan tanaman dari serangan hama, namun musibah banjir justru datang saat masa panen tiba.

“Saya sudah keluar biaya lebih dari lima belas juta rupiah. Sebelumnya cabai diserang hama, tapi setelah bisa diselamatkan malah banjir dan semua tanaman mati,” ujar Eko.

Menurutnya, di wilayah Desa Sanan dan desa tetangga, terdapat sekitar 30 hektar lahan cabai yang mengalami gagal panen akibat banjir tersebut.

Sementara sebagian lahan yang tidak terdampak banjir justru dapat dipanen dengan hasil cukup bagus. Saat ini harga cabai di pasaran mencapai Rp28.000 per kilogram, naik signifikan dari harga sebelumnya yang hanya Rp7.000 per kilogram.

Kenaikan harga ini memberikan keuntungan besar bagi petani yang berhasil panen, meski di sisi lain banyak petani yang harus menelan kerugian akibat tanaman mereka terendam dan membusuk. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *