Sampah di Bawah Jembatan Sungai Widas Picu Longsor di Desa Kutorejo, Nganjuk

KabarNganjuk.com– Sebuah bencana longsor melanda kawasan pinggir Sungai Widas di Desa Kutorejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Longsor yang terjadi akibat penumpukan sampah di bawah jembatan ini mengakibatkan tanah sepanjang 25 meter dan selebar 6 meter tergelincir, merusak rumah, gudang, serta kandang sapi milik warga setempat.

Menurut informasi yang dihimpun, penumpukan sampah yang terdiri dari rumpun bambu, plastik, dan berbagai jenis sampah lainnya di dasar jembatan menutup aliran sungai, menyebabkan arus air sungai menerjang sisi kanan dan kiri sungai. Kondisi ini semakin parah dengan curah hujan yang deras, memperburuk situasi di sekitar sungai.

Abdul Adi, pemilik gudang bawang merah yang amblas akibat longsor, menceritakan bahwa hujan lebat dan sampah yang menumpuk menjadi penyebab utama longsornya tanah di lokasi tersebut. “Sampah yang menutup aliran sungai ini menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar, hingga akhirnya merusak tanah dan bangunan di sekitar sungai,” ungkap Abdul, yang juga kehilangan sebagian besar gudangnya.

Longsor ini bukan kejadian baru, menurut Sumardi, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Kutorejo. Longsor sudah terjadi sejak tahun 2022 akibat penumpukan sampah di bawah jembatan. Sejak saat itu, tanah warga yang terletak di sekitar jembatan terus mengalami pergeseran. “Kami sudah mengajukan surat kepada Bupati untuk meminta bantuan alat berat guna membersihkan sampah yang menumpuk,” jelas Sumardi.

Meskipun sudah ada upaya pembersihan dengan melibatkan tim dari BBWS, UPT PU Pengairan, dan BPBD, pembersihan sampah terhambat karena jumlah sampah yang sangat besar. Oleh karena itu, Pemerintah Desa Kutorejo kembali mengajukan permohonan bantuan alat berat dari Dinas PUPR untuk mengatasi tumpukan sampah yang terus mengganggu aliran sungai dan memperburuk longsor.

Warga setempat berharap agar upaya pembersihan segera dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan keselamatan mereka. Pemerintah daerah diharapkan bisa segera menanggapi permintaan ini dengan menyediakan alat berat untuk membersihkan sampah dan memperbaiki infrastruktur yang terdampak.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *