Lakukan Pemetaan Komoditas Lahan Pertanian, Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Sosialisasikan Pembuatan Sistem Informasi Spasial Desa

Foto bersama Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University

KabarNganjuk.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University mengadakan acara sosialisasi pemetaan digital komoditas lahan pertanian di Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Sosialisasi tersebut bertujuan memudahkan akses informasi lahan secara digital serta mewujudkan kebijakan yang efektif dan tepat sasaran bagi para petani.

Acara sosialisasi

Acara sosialisasi pemetaan dihadiri oleh Perwakilan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Rejoso, Plt. Kepala Desa beserta perangkatnya, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Luru Luhur beserta jajarannya, dan perwakilan karang taruna di Desa Sukorejo.

Bacaan Lainnya

Koordinator Desa kelompok KKNT Inovasi IPB University, Putu Bayu Satwika, menyatakan bahwa data lahan pertanian dalam bentuk peta digital tersebut dapat digunakan oleh pemangku kebijakan pertanian, seperti BPP Rejoso dan Perangkat Desa Sukorejo, untuk mengkaji potensi serta produktivitas lahan pertanian di Desa Sukorejo dengan mudah.

Program pemetaan ini dimulai dengan pendigitasian petak lahan pertanian dan pemberian ID sebagai tanda pengenal suatu lahan menggunakan perangkat lunak QGIS. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data, seperti luas lahan hingga penggunaan pupuk pertanian, melalui aplikasi AppSheet. Data atribut tersebut kemudian dipindahkan ke perangkat lunak QGIS kembali dan disortasi informasinya sesuai dengan tujuan pembuatan peta, yaitu melihat komoditas lahan, luas lahan, serta nama pemilik lahan.

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University juga melakukan demonstrasi pengumpulan data dan pembuatan layout peta kepada pemuda karang taruna sehingga program dapat berkelanjutan dan
diperbaharui di masa yang akan datang.

Putu Bayu menambahkan, program tersebut membutuhkan kerjasama antar stakeholder. “Nantinya, peran di program ini akan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu user yang akan menginput data lahan oleh karang taruna, pemegang database untuk pengeditan basis data oleh BPP Rejoso, dan penanggung jawab pembuatan peta digital oleh perangkat desa,” ungkapnya.

Dengan adanya sinergi dalam proses pembuatan peta komoditas lahan pertanian tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan pertanian bagi para petani di Desa Sukorejo.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *