Respon Cepat Penanganan Dampak Bencana Longsor Desa Kedungdowo

KabarNganjuk.com – Di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kota Nganjuk, Jawa Timur, longsor tebing sungai mengancam dua rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk telah memberikan penanganan terhadap situasi tersebut.

Sebelumnya dilaporkan bahwa dua rumah warga di Desa Kedungdowo terancam oleh longsor tebing sungai yang terletak di belakang rumah mereka. Salah satu rumah sudah menggantung karena pondasi rumahnya sebagian sudah tergerus oleh longsor.

Bacaan Lainnya

Selain dua rumah yang terancam, longsor juga mengancam jembatan Kedung Galing. Melihat situasi ini, BPBD langsung melakukan asesmen dan menindaklanjuti dengan pembangunan konstruksi bronjong di sepanjang bantaran sungai yang mengalami longsor.

Konstruksi bronjong tersebut memiliki panjang 40 meter dan tinggi 8 meter, dengan konstruksi menggunakan 4 shaf agar tidak terjadi longsor lagi.

Gunarto, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Nganjuk, menjelaskan bahwa penanganan yang cepat dari BPBD bertujuan untuk mencegah terjadinya korban baik material maupun jiwa.

“maksud dan tujuan kami untuk penanganan dampak bencana ini adalah untuk mengurangi resiko bencana atau kerentanan di Masyarakat terutama di lingkungan pemukiman yang ada di sekitar anak Sungai Widas dan juga mengurasi dampak resiko bencana bagi pengguna jalan,” Ujar Goenarto

Melihat kondisi yang terjadi di Kedungdowo, penanganan harus segera dilakukan karena mengancam dua rumah warga. Jika tidak segera ditangani, ada kemungkinan mengancam rumah penduduk lainnya.

“terkait dengan penanganan Upaya respon cepat penanganan dampak bencana yang ada Desa Kedungdowo, bahwasannya perlu kami sampaikan untuk saat ini progress yang telah kami laksanakan sejak tanggal 20 Maret sudah ada penanganan sampai sekarang sudah hamper 60%,” ujar Goenarto

“kami mengambil start 30 hari, karena menginat kondisi dan situasi semacam ini, karena cuaca yang kurang bersahabat, sehingga kami mengambil sikap ambang batas kami 30 hari, namun kami sudah berupaya juga sebelum lebaran sudah selesai,” tandas Goenarto

Saat ini, konstruksi bronjong telah mencapai 60 persen. Diharapkan bahwa sebelum Hari Raya Idul Fitri, konstruksi bronjong sudah selesai.

(tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *