BPP Kanigoro Blitar, Kaji Terap Tanaman Tembakau

Blitar, KabarNganjuk.com- Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP Kanigoro, kabupaten Blitar, pada kajian terap tanaman tembakau di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, oleh tim pengamatan dalam pemantauan perkembangan pada tanaman tembakau milik Saiful Kelompok Tani atau Poktan Saribumi, yang mengawali masa tanamnya pada tanggal 25 Maret 2023 hingga awal Juli 2023 dengan mendapatkan perlakuan biosaka, biosaka semi kimia, biosaka semi nutrisi dan nutrisi, telah menghasilkan produktivitas yang cukup memotivasi karna sudah mengurangi pupuk kimia meskipun pupuk kimia masih sangat dibutuhkan kandungannya yang berguna melengkapi yang dibutuhkan tanaman.
<img src=”https://harianforum.com/wp-content/uploads/2023/11/IMG-20231115-WA0014.jpg” alt=”” width=”1280″ height=”762″ class=”alignnone size-full wp-image-23129″ />

Pada kajian terap tanaman tembakau, tim pengamatan Balai Penyuluhan Pertanian Kanigoro memiliki argumentasi pemanfaatan biosaka sebagai elisitor yang memiliki peranan dalam memacu terbentuknya metabolis sekunder di dalam kultur sel yang di sebabkan oleh signal dari molekul biosaka untuk tanaman tembakau di kabupaten Blitar.Penelitian dan pengamatan pemanfaatan biosaka sebagai elisitor merupakan sebuah upaya selain untuk efisiensi biaya usaha tani, juga mampu meminimalisir serangan hama dan penyakit serta meningkatkan produksi.

Bacaan Lainnya

<img src=”https://harianforum.com/wp-content/uploads/2023/11/IMG-20231115-WA0012.jpg” alt=”” width=”899″ height=”472″ class=”size-full wp-image-23130″ /> Tim Pengamat BPP Kanigoro, Kab. Blitar

Dengan menggunakan 7 bedeng perpelakuan dalam luasan kurang lebih 0.16 Ha, dimana pada setiap tanaman tembakau mendapat perlakuan yang berbeda, mulai dari biosaka, biosaka semi kimia, biosaka semi nutrisi dan nutrisi dengan melakukan pengamatan untuk pertumbuhannya setiap seminggu sekali.Dimulai dari 7 hari setelah tanam yang sudah mulai berdaun tiga hingga umur kurang lebih 90 hari tepatnya akhir Juni 2023, akan dilakukan pemanenan.Kesimpulan dari pengamatan, dari 4 perlakuan, terdapat perbedaan hasil panen .

(Sumaryati/Jengsri dan tim Balai Penyuluh Pertanian Kanigoro).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *