KabarNganjuk.com –
Temu Kangen Diaspora – Orang Nganjuk Di Rantau Bersama Bupati Nganjuk
“Sumbangsih, pemikiran para tokoh Nganjuk di rantau sungguh luar biasa, dan itu yang kita harapkan”. demikian antara lain disampaikan Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi usai acara temu kangen diaspora 2023.
Bertempat di Pendopo KRT Sosro Koesoemo, Pemerintahan Kabupaten Nganjuk gelar Temu Kangen Diaspora Nganjuk bersama orang Nganjuk di Rantau dengan tema Bangkit Melesat Menuju Nganjuk Maju, Bermartabat dan Sejahtera. ( 23/04/2023).
Dihadiri sekitar dua ratus orang, terdiri dari diaspora, kepala OPD, undangan LSM dan media, komunitas sarujuk Kalimantan, komunitas orang Nganjuk di Bali.
Mulanya hadirin disuguhi potensi alam Nganjuk, khususnya sektor wisata, kemudian dilanjut pemaparan prestasi yang telah ditorehkan Bupati Nganjuk.
Salah satu perwakilan Diaspora Prof Dr. Hariyono menyampaikan sekapur sirihnya bahwa, Presiden Jokowi mencanangkan Indonesia pada tahun 2025 harus masuk 5 besar, tentunya akan banyak rintangan – rintangan, karena negara – negara besar tidak akan merelakan begitu saja, demikian juga kabupaten Nganjuk tentunya ikut berperan dalam hal ini dan harus menyiapkan pembangunan sumber daya manusianya / SDM, maka merupakan self koreksi bagi kang Marhaen dalam memperjuangkan hal itu.
Apa yang disampaikan Prof Dr. Haryono, disambut baik dengan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, dijelaskan bahwa di kabupaten Nganjuk kemiskinan juga menurun, karena kita memperjuangkan orang – orang kecil, tanpa memusuhi orang – orang yang besar, justru mengajak orang besar untuk membantu yang lemah dan miskin.
Nganjuk ini orangnya hebat – hebat tapi juga galak, sambung marhaen, index pembangunan manusia juga meningkat mencapai 72 persen dan perlu diketahui PDRB kabupaten Nganjuk 37 persennya disumbang sektor pertanian.
Usai sambutan kang Marhaen, acara dilanjutkan dengan diskusi panel, dimoderatori oleh Dr. Sopingi yang merupakan kepala dinas pendidikan dan Prof Sumardji dari unsur akademisi.
Ada 6 panelis yang menyampaikan masukan dan sekaligus pertanyaan, salah satunya adalah A’am dari galeri serikat kekean yang menggeluti dunia fashion dan batik ecoprint yang telah malang melintang di dunia internasional.
Pria berkaca mata ini menetap di pulau Dewata Bali. Namun kecintaannya terhadap tanah kelahiran membuatnya terpanggil untuk membagi dan membangun usahanya di Nganjuk, yang ada di jalan citandui.
Dirinya berpandangan ada sektor ekonomi Nganjuk yang masih bisa di garap yakni shuttlecock yang ada di Desa Sumengko, serta kerajinan yang ada di Sawahan.
A’am yakin dua komoditi ini bisa go internasional, bukan tanpa alasan, shuttlecock di Desa Sumengko ternyata omsetnya fantastis, yakni milyaran rupiah.
Lain A’am, lain pula indah, warga Desa Prambon ini sukses di Surabaya Menjadi dosen pariwisata Universitas Erlangga Surabaya, dia memberikan masukan bahwa untuk pengembangan sektor pariwisata harus berpedoman pada 4 A, yakni Aksebiliti, Amenitas (keamanan dan kenyamanan), Atraksi, yang terakhir Ansilari (kelembagaan),
Menurut Endah, keempat unsur A tersebut Nganjuk punya semuanya, tinggal bagaimana cara memanagenya agar menjadi satu kekuatan untuk bisa mendongkrak pembangunan pariwisata di Nganjuk. (Nur)