Wamen Kemendes PDTT Resmikan Kampung Adat Satu-satunya di Nganjuk

Loceret, KabarNganjuk.com- Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) bekerja sama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) resmikan kampung Adat Curik yang berada di Desa Bajulan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk pada Kamis (22/12/2022).

 

Kampung Adat yang dihuni mayoritas masyarakat hindu ini memiliki banyak adat istiadat yang tentunya berlatarkan agama hindu sehingga menjadikan kampung ini menjadi pesona tersendiri di tengah-tengah mayoritas daerah yang berada di Nganjuk yang beragama Islam.

 

Turut hadir dalam peresmian ini Wakil menteri Kementerian Perdesaan dan Daerah Tertinggal, Sekda Nganjuk Nur Solekan, Plt. Kadis Porabudpar Gunawan Widagdo, Kadis PMD Puguh Harnoto, Kadis Koperasi Tjuk Widianto, Kadis Pol-PP Kabupaten Nganjuk Suharono, Wakapolres Nganjuk M. Asrori Kadafi dan masyarakat adat dusun Curik.

 

Sekda Nur Solekan Mewakili Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Toleransi dan kerukunan adalah modal utama dalam rangka menciptakan kondusifitas di Kabupaten Nganjuk.

 

 

Ia juga menegaskan bahwa Dukuh Curik merupakan kampung adat satu-satunya di Kabupaten Nganjuk. “Ini adalah the little of Bali, mari kita jaga dan kita lestarikan bersama” ajak Nur Solekan.

 

Sementara, Wamen Kemendes PDTT menyampaikan pentingnya pembangunan desa. “Bagaimana Negaranya maju jika desanya belum maju ataupun mandiri” ucapnya.

 

“Desa bisa menjadi tempat berkembang, sehingga Desa bisa memberi kontribusi pembangunan negara” lanjutnya.

 

Ia berharap kampung adat ini bisa berkembang dan terkenal seperti kampung adat yang ada di daerah lain.

 

Ditemui di tempat yang sama usai acara, Mangku Dakri (45) selaku pemangku adat dusun Curik mengatakan bahwa penobatan atau pengukuhan desa Curik menjadi kampung adat menjadikan sebuah tantangan bagi masyarakat. “Tantangan bagaimana membangun desa ini sesuai adat istiadat leluhur kita dan membangun kehidupan yang lebih maju” ujarnya.

 

Ia juga menyampaikan bahwa kampung adat ini sudah ada sejak dulu, namun baru di kenal saat ini karena perkembangan zaman.

 

Reporter: Dyah

Editor: Siti Nur Kholifah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *