Menggali Sejarah Lewat Museum, Plt. Bupati Nganjuk: Jangan Lupakan Sejarah

KabarNganjuk.com- Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke 77 Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Porabudpar) Kabupaten Nganjuk mengadakan pameran Temporer dengan tema “Jejak Sejarah Era Kolonial di Jawa Timur”.

Pameran yang diikuti 16 peserta itu menyuguhkan berbagai macam peninggalan sejarah yang mampu mengulik balik cerita masa lalu era kolonial di Jawa Timur. Dari enam belas peserta tersebut empat diantaranya berasal dari luar Kabupaten Nganjuk diantaranya Museum Daerah Kabupaten Tulungagung, Museum Mpu Tantular Buduran Sidoarjo, Museum Airlangga Kediri dan Museum 10 Nopember Surabaya.

Sedangkan, peserta pameran dari Kabupaten Nganjuk terdiri dari MGMP IPS SMP, MGMP Sejarah SMK, MGMP Sejarah MA, KOTASEJUK (Komunitas Pecinta Sejarah Kabupaten Nganjuk), Komunitas Babad Anjuk Ladang, Kosti Nganjuk, Mbah Cokro, Museum Atas Angin, Muuseum Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Nganjuk dan Museum Dr. Soetomo Nganjuk.

Acara yang berlangsung selama tiga hari dimulai dari hari Jum’at, (5/8/2022) sampai hari Minggu, (7/8/2022) yang dibuka langsung oleh Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi didampingi Wakil Ketua 1 TP PKK Nganjuk Yuni Marhaen.

Serta turut hadir, Sekretaris Daerah dan Perwakilan Kapolres Nganjuk, juga Forkopinda dan Kepala OPD terkait.

Dalam sambutannya Plt. Bupati Nganjuk yang lebih akrab disapa Kang Marhaen menuturkan bahwa, Kegiatan Pameran Moseum ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menggali sejarah, karena sejarah tidak hanya bisa dilihat melalui foto maupun film semata.

“Kami tegaskan pada masyarakat yaa untuk JAS MERAH alias Jangan Melupakan Sejarah” Ucap Kang Marhaen.

Menurutnya sejarah bukan hanya yang dulu, tapi sekarang dan yang akan datang. Dengan itu, demi mengapresiasi sejarah Kabupaten Nganjuk mengimplemantisakan sejarah yang diejawantahkan kekinian.

“Seperti Prasasti Jayastamba yang ada di museum Anjuk Ladang diejawantahkan kekinian menjadi tugu Jayastamba yang ada di Jl. A. Yani” tuturnya.

Kang Marhaen juga menyampaikan bahwasannya pameran temporer momen untuk memberikan informasi pada anak-anak, utamanya PAUD, TK, SD, SMP bagaimana kehidupan perjuangan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Nganjuk di era kolonial.

“Dengan pameran ini para pengunjung khususnya anak-anak bisa meneladani perjuangan nenek moyangnya dan meneledani spirit juangnya, kami berharap anak-anak juga memiliki spirit yang sama dengan para pejuang Indonesia meskipun eranya berbeda” Pungkanya.

(Dyh)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *