Wujud Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Airlangga Gelar Sosialisasi dan Forum Diskusi Bersama Kader Kecamatan Rejoso

KabarNganjuk.com – Universitas Airlangga Surabaya menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran pada Jumat(28/6/24) berlangsung di Aula Puskesmas Rejoso, Kabupaten Nganjuk.

Pengabdian kepada masyarakat mengangkat tema Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan Dalam Upaya Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan Di Puskesmas Rejoso Kabupaten Nganjuk, menghadirkan pakar ilmuwan Dosen Unair Surabaya Ratna Dwijayanti, didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk yang diwakili oleh Kabid Kesehatan Masyarakat I Ketut Wijayadi, Camat Rejoso yang diwakili oleh Wisnu selaku Sekcam, serta Kepala Puskesmas Rejoso M Cholid.

Bacaan Lainnya

Acar ini mengajak puluhan kader kesehatan di Kecamatan Rejoso untuk berdiskusi apa yang menjadi akar masalah untuk pencegahan stunting, kematian pada ibu dan bayi, serta komplikasi pada kehamilan.

Dalam kesempatannya, Dosen Universitas Airlangga Ratna Dwijayanti, mengatakan “Saya orang asli Nganjuk, Saya sangat ingin berkontribusi untuk Kabupaten Nganjuk, dapat memberikan informasi terkait deteksi dini komplikasi kehamilan kepada Kader-kader di Nganjuk,” ujarnya

Dosen Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Ratna Dwijayanti

“Semoga Ibu-ibu kader bersemangat bersinergi untuk negeri khususnya untuk kesehatan Ibu dan Anak, selalu ada pendampingan bagi Ibu hamil sampai bersalin karena ini bisa menurunkan angka kematian Ibu dan bayi. Saya berharap, peran Kader bekerja lebih optimal untuk mendapingi Ibu-ibu hamil untuk mendeteksi dini komplikasi pada kehamilan” harapanya

Ratna Dwijayanti meminta untuk 1 Kader mendampingi 2 Ibu hamil, untuk mengontrol kesehatan pada Ibu dan Bayi, serta upaya pendeteksi dini komplikasi pada kehamilan

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk I Ketut Wijayadi

Sedangkan Kabid KesMas Dinkes Nganjuk I ketut Wijayadi menjelaskan terkait Program Kesehatan Ibu dan Anak, juga memaparkan sarana dan prasarana Kesehatan di Kabupaten Nganjuk, juga pemaparan terkait grafik kematian ibu dan bayi, yang akhirnya diangka 16, mengalami penurunan yang sebelumnya diangka 21.

I Ketu Wijayadi mengatakan “Alhamdulillah Tahun 2023 Rejoso tidak ada kematian pada Ibu dan Anak, dan hari ini kita tingkatkan terus kapasitas Bidan dan Kader sehingga bisa mendampingi Ibu-ibu hamil resiko tinggi maupun Ibu hamil normal untuk mereka bisa melahirkan dengan selamat,” ujarnya

Kepala Puskesmas Rejoso dalam kesempatannya juga memberikan paparan-paparan materi kepada semua Kader Kesehatan yang hadir, dirinya juga menyampaikan bahwa Puskesmas Rejoso adalah Puskesmas yang paling penting, terdapat Bendungan Semantok, Kawasan Industri, dan juga jumlah Desa yang paling banyak.

“Materi ini adalah materi yang penting, stunting harus kita cegah sebelum kelahiran, kita harus melakukan deteksi yang paling awal, dan ini adalah tugas kader, dan dengan adanya pelatihan ini, semoga kader-kader semakin mantap dan siap untuk melakukan deteksi dini kepada masyarakat agar ada kemampuan dan kepercayaan diri,” pungkasnya. (SL)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *