KabarNganjuk.com – Saat ini, proyek jalan tol Kertosono-Kediri sedang dibangun untuk mendukung aktivitas Bandara Kediri. Rencananya, jalan tol ini akan menghubungkan dua kabupaten di Jawa Timur, yaitu Nganjuk dan Kediri. Proyek ini juga merupakan kelanjutan dari Tol Ngawi-Kertosono yang sudah selesai dibangun. Secara khusus, Kabupaten Nganjuk membutuhkan lahan seluas 1.768.183,54 m² untuk proyek ini.
Lahan seluas 1.768.183,54 m² tersebut akan melintasi tiga kecamatan dan 16 desa di Kabupaten Nganjuk. Ketiga kecamatan itu adalah Sukomoro, Prambon, dan Tanjunganom.
Berikut rincian 16 desa yang terdampak proyek jalan tol Kertosono-Kediri:
1. Kecamatan Prambon
– Desa Sanggrahan
– Desa Sugihwaras
– Desa Tanjung Tani
– Desa Baleturi
– Desa Watudandang
– Desa Rowoharjo
– Desa Singkalanyar
– Desa Gondanglegi
– Desa Tegaron
2. Kecamatan Sukomoro
– Desa Nglundo
– Desa Kedungsuko
3. Kecamatan Tanjunganom
– Desa Wates
– Desa Sambirejo
– Desa Banjaranyar
– Desa Sumberkepuh
– Desa Ngadirejo
Untuk diketahui, jumlah lahan yang dibutuhkan untuk Jalan Tol Kertosono-Kediri mencapai 2.149.363,36 m², yang tersebar di Kabupaten Kediri dan Nganjuk. Sementara itu, di Kabupaten Nganjuk sendiri, jumlah lahan yang dibebaskan kurang lebih mencapai 1.768.183,54 m², dan tersebar di 16 desa di tiga kecamatan.
Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), Arie Irianto, menyebutkan bahwa Jalan Tol Kertosono-Kediri nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Ngawi-Kertosono yang sudah beroperasi sejak 2018. Dengan begitu, total panjang Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri yang dikelola JNK mencapai 108,3 km.
Sumber Berita: Dari Berbagai Sumber