Puncak HKN ke 59, Dinas Kesehatan Gelar Jambore Kader Kesehatan

KabarNganjuk. com-Untuk memeriahkan Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN ) 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk, melalui Puskesmas Nganjuk,  menggelar Jambore Kader Kesehatan yang diikuti oleh Ibu-ibu Kader Kesehatan se Kecamatan Nganjuk.

Acara Jambore ini dihadiri oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Nganjuk, Kepala Dinas LH Kabupaten Nganjuk, Forpimcam Nganjuk dan Lurah se Kecamatan Nganjuk.

Dalam Peringatan HKN ke-59 Sekretaris Daerah Nur Solekan berkesempatan untuk me-launching inovasi pondasi ibu lima pilar dan gerakan berantas tuberkulosis (Gebres) dengan menandatangani prasasti dan pelepasan balon di Taman Pandan Wilis Nganjuk, Selasa  (7/11/2023).

Dalam Sambutannya Sekda Nganjuk, Nur Sholekan mengatakan bahwa “ Ini memang kegiatan pertama kali di Kabupaten Nganjuk, tentunya ke depan kami akan menjadwalkan agar di puskesmas lainnya juga menggelar kegiatan serupa,”tandasnya.

Dengan mengusung tema “Transformasi Kesehatan Untuk Menuju Indonesia Maju” tersebut , Nur Solekan mendorong insan Kesehatan Kabupaten Nganjuk agar mempersiapkan diri dalam meningkatkan pelayanan, sarana dan prasarana menuju Indonesia maju sesuai dari  arahan Presiden RI.

Sementara Itu Kepala Puskesmas Nganjuk,  Dr. Rio Kasino di sela-sela acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023 mengatakan “Hari ini kita launching Inovasi  Pondasi Lima Pilar dan Gebres sebagai upaya pemerintah menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta  angka kesakitan terkait TBC di Wilayah Kecamatan Nganjuk.”

Melalui inovasi Pondasi  Ibu Lima Pilar tersebut, dr Rio Kasino mengharapkan seluruh elemen masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran dan kemauan bersama dalam menekan angka kematian ibu dan anak (bayi).

Terkait Inovasi Gebres, dr Rio Kasino menyebutkan program ini diinisiasi sebagai bentuk perhatian khusus dalam menangani angka kesakitan TBC di wilayah Kecamatan Nganjuk, hal ini dikarenakan angka prevelensi kesakitan TBC masih tinggi.

“Makanya kita bekerjasama dengan lintas masyarakat atau kader  untuk meningkatkan Indeks Angka Kompak  sebagai pendeteksi dini orang yang dicurigai terpapar TBC yang kemudian kita berikan pendampingan pengobatan sampai dinyatakan sembuh benar.” Pungkasnya.

(red)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *