Peringati Hari Buruh Internasional, Kang Marhen Gelar Tabur Bunga Bersama

Nganjuk, KabarNganjuk.Com – Peringati Hari Buruh Internasional di 01 Mei bupati Nganjuk Marhean Djumadi gelar tabur bunga di makam Marsinah, bertempat di desa nglundo kecamatan Sukomoro kabupaten Nganjuk. Senin pagi, 01 Mei 2023

Kegiatan tabur bunga tersebut dihadiri Bupati Nganjuk Marhean Djumadi, Kajari Nganjuk, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Jajaran Forpimcam Sukomoro, serta keluarga Marsinah dan serikat buruh indonesia di kabupaten Nganjuk.

Kang Marhen juga terlihat menaburkan bunga di kuburan buyut, ibu, serta kakek nenek Marsinah yang tidak jauh dari tempat pemakaman Marsinah.

Ditemui kabar Nganjuk Marhean Djumadi menjelaskan, “Allhamdulillah hari ini memperingati hari buruh internasional. Tadi malam, juga ada pengajian istingisahan di balai desa kemudian pagi ini jalan sehat beberapa dari serikat pekerja di kabupaten nganjuk allhamdulillah berkumpul. Kemudian yang ketiga doa bersama disini. Ini kita memang pengin  mengingatkan bahwa hari buruh juga penting bagi orang-orang kecil. Terutama kaum-kaum Marhean ini termasuk kaum buruh, bahwa buruh itu harus diperjuangkan dan Allhamdulillah perusahaan-perusahaan di Nganjuk yang baru juga kita sudah tekankan betul pentingnya komitmen hak-hak buruh harus di realisasikan dan harus dipenuhi.”

“Allhamdulillah sudah berjalan sesuai dengan arahan kita kalau mungkin ada perusahaan yang lama THR belum dikasih maka kita rekomendasikan untuk ditutup karena hak-hak normatif pekerja tidak diberikan kalau tidak serius di Nganjuk ya sudah jangan usaha di Nganjuk gitu aja. Sehingga tegas komitmen kita, kalau ada serius atau ada apa-apa kita bantu juga. Sehingga pentingnya membangun sebuah kebersamaan. Misi kita jelas, membela yang kecil tetapi tidak memusuhi yang besar justru yang besar kita ajak bersama-sama membantu yang kecil. Maka pengusaha-pengusaha itu ayok membantu orang-orang kecil di kabupaten Nganjuk sehingga kehidupannya menjadi sejahtera. Toh itu juga suatu amal ibadah juga mereka bekerja dengan tulus ikhlas, insyaallah doanya juga akan manjur.”

“Jadi kita perlu ada diskusi dari pihak keluarga, aparat desa kira-kira seperti apa, dari kita kalau bisa dipindahkan tempatnya lebih luas. Kemudian yang kedua kemarin saya dihubungi dari pihak provinsi jadi ada ikon Marsinah dikabupaten Nganjuk dari serikat pekerja provinsi jawa timur. Ayok kita bersama-sama bahwa Nganjuk ini adalah kabupaten buruh, siapa itu ya Mbak Marsinah sebagai ikonnya. Maka untuk para pekerja ayok kita bersama-sama membranding Nganjuk sehingga kalau setiap 1 Mei kita berdoa bersama-sama tidak hanya mba Marinah mungkin juga buruh-buruh yang berjuang selama ini kita diakan bersama-sama juga.

“Untuk penemuan lokasi jenazah Marsinah nanti kita kasih tanda dan bisa direalisasikan.” Pungkas Marhean.

Sementara itu Marsini kakak Marsinah menjelaskan, “Untuk May Day semoga perjuangan teman-teman buruh kedepannya semakin lebih baik UMR nya juga bisa mengikuti dan bisa untuk mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangganya. Untuk adik saya sendiri, saya harap kedepan semoga teman-teman selalu mendoakan karena Marsinah yang diharap sekarang hanyalah doa untuk kasusnya sendiri memang sudah tidak punya harapan. Marsinah sendiri meninggalnya dalam keadaan bujang belum punya keluarga jadi yang mendoakan adalah generasi penerus meskipun hanya satu tahun sekali. Ini tadi saya lihat orang nyekar yang bisa duduk hanya beberapa orang, agar tidak sesak tempatnya bisa dilebarkan. Kodisi area pemakaman yang sempit, jadi orang nyekar tidak bisa duduk karena sesak.”

“Kebetulan disebelah atas makamya  Marsinah itu ada buyut, dan di bawahnya juga buyut diantara buyut dengan buyut ada Marsinah diatasnya ada makam baru. Saya sendiri tidak pernah menyampaikan, nanti jika saya usul kurang etis karena saya sudah bukan warga sini. Belum tentu saya ngomong begini bisa ditanggapi. Timurnya itu juga makam Ibu, Nenek, Kakek sudah dipager stenlis jadi kalau bisa orang nyekar itu langsung lurus mudah. Tidak perlu di relokasi karena itu sudah di tengah-tengah. Jadi istilahnya sudah ditengah-tengah masyarakat bisa dijangkau.

Kegiatan ini kemarin diberitahu SPI (Serikat Pekerja Indonesia) Nganjuk kalau pak bupati mau mengadakan pengajian di balai desa dan mau tabur bunga itu saja.”

“Pengangkatan buruh dari Marsinah, di tahun 93 sebagai putra teladan Nganjuk dari pak Bupati Sutrisno lalu kemarin Mayday Indonesia mengangkat dari pak Said Agil itu, dan partai mengusung marsinah untuk di emberi aword istilahnya award pahlawan buruh, dan secara nasional kita belum. Mulai dari pak Marhean, bu Khofifah katanya sudah mau diusulkan pahlawan Nasional tapi kurang tau geraknya sampai dimana.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *