Nganjuk, KabarNganjuk.com- Dalam rangka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 tahun 2025, Kodim 0810/Nganjuk bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Nganjuk menggelar sosialisasi GEMARIKAN (Gerakan Masyarakat Makan Ikan) untuk mencegah stunting di Desa Ketandan, Kecamatan Lengkong, pada Jumat (23/5/2025).
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua I Penggerak PKK Yuni Marhaen, Wakil Ketua Widhi Trihandy, Dandim 0810/Nganjuk beserta jajaran, Kapolsek Lengkong beserta jajaran, Camat Lengkong beserta seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Lengkong, kader-kader PKK se Kecamatan Lengkong, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Nganjuk.
Sosialisasi ini, diharapkan masyarakat di Kecamatan Lengkong dan sekitarnya dapat memahami pentingnya mengonsumsi ikan untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup. Sebelum memasuki acara inti, Yuni Marhaen bersama Widhi Trihandy dan Iit Solekan melakukan praktek memasak jajanan dengan bahan dasar ikan lele bersama Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI). Dengan pembuatan jajanan ini diharapkan masyarakat Desa Ketandan dan sekitarnya dapat berinovasi di bidang olahan pangan yang disukai balita maupun anak-anak. Selain pelatihan masak jajanan untuk bumil juga dimeriahkan dengan bazar murah yang diikuti oleh Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN), PPL Perikanan, serta bazar sembako tebus murah. Bazar ini menjadi salah satu upaya untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan harga yang lebih ringan, sekaligus mendorong konsumsi pangan bergizi.
Pada kesempatan tersebut, Yuni Marhaen, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk, menekankan pentingnya mengonsumsi ikan untuk mencegah stunting. Menurutnya, angka stunting di Kecamatan Lengkong masih tinggi, dengan 3 desa yang memiliki angka stunting yang signifikan. Dengan demikian, kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting bagi masyarakat khususnya di Desa Ketandan yang saat ini ketempatan untuk sosialisasi.
“Angka stunting di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2024 masih di angka 20%. Semoga dengan adanya gemar makan ikan ini bisa menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Nganjuk,” harap Yuni Marhaen. Yuni Marhaen juga berharap bahwa dengan kampanye gemar makan ikan, angka stunting di Nganjuk bisa turun menjadi 14%. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi ikan, terutama bagi ibu hamil, menyusui, dan balita, untuk meningkatkan kualitas hidup dan generasi bangsa yang sehat, cerdas, tangguh, dan kuat.
Usai acara inti, Yuni Marhaen bersama jajaran Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk membagikan paket sembako bergizi kepada para ibu hamil yang hadir dalam kegiatan tersebut. Paket sembako bertujuan untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap peningkatan gizi ibu hamil guna mendukung upaya penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu Kristanti, Ketua DPC Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Kabupaten Nganjuk yang diundang secara khusus untuk memberikan pelatihan olahan pangan dengan bahan dasar ikan, menjelaskan bahwa, pelatihan jajanan dengan bahan dasar ikan lele ini dilakukan untuk memberikan bekal kepada bumil/ibu hamil untuk mendapatkan nutrisi atau protein lebih banyak di masa kehamilan dan untuk penyajian jajanan balita di usia dini.
Menurutnya, mengapa dirinya memilih bahan dasar ikan lele, hal itu dikarenakan ikan lele merupakan ikan yang sangat populer di masyarakat dan sangat mudah didapat dengan harga terjangkau. “Selain itu, ikan lele mengandung protein tinggi, asam lemak omega-3, serta zat besi dan kalsium yang penting untuk pertumbuhan janin dan perkembangan anak usia dini. Dengan pelatihan ini, diharapkan ibu-ibu bisa mengolah ikan lele menjadi berbagai camilan sehat yang menarik dan mudah dikonsumsi balita. Dengan demikian, program ini diharapkan tidak hanya menekan angka stunting, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga,” pungkas Kristanti. (Lifa).