Lebih dari seribu orang mengatasnamakan rakyat berdaulat, berbondong-bondong memadati Gedung Wanita Kabupaten Nganjuk yang berkapasitas dua ribu orang.
Mereka datang dari berbagai pelosok Kabupaten Nganjuk, mengenakan kaos putih bertuliskan sedulur Ganjar nganjuk. Mereka tiba di gedung wanita sejak pukul 7.30 namun acara baru dimulai sekitar pukul 9.30 WIB.
Turut hadir pada kesempatan itu, Heri Purwanto koordinator sedulur Ganjar Propinsi Jawa timur, terlihat juga beberapa warga keturunan Tionghoa dan sejumlah tokoh lama Nganjuk seperti Sujatmiko mantan Wakil Bupati era Bupati Hanung, kemudian sejumlah pengacara dan beberapa tokoh muda Nganjuk.
Deklarasi paguyuban sedulur Ganjar ini, dibuka langsung oleh Romo Muhardjito ditandai dengan pertunjukan tarian Nusantara serta pemukulan gong.
Usai pemukulan gong, acara dilanjut dengan pembacaan dan ikrar deklarasi yang di pandu oleh Ronny Giat Brahmanto, tokoh masyarakat Desa Candi.
Ada 18 tokoh masyarakat desa yang sekaligus menjabat kepala desa dari empat penjuru di Nganjuk, yakni Utara, Selatan, Timur dan Barat.
Mereka berikrar pada poin pertama bahwa, menolak segala bentuk pembodohan politik yang akhirnya dapat menumpulkan daulat politik rakyat.
Poin kedua, sebagai rakyat yang bermartabat mereka menyatakan menolak politik uang dan politik identitas, karena cenderung mengancam kedaulatan NKRI.
Poin ketiga berbunyi, kapada para kandidat presiden, wajib komitmen terhadap pasal 33 Undang-undang dasar 1945.
Poin Keempat, dengan penuh keyakinan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia pada pemilu 2024, dan bertekad memenangkannya.
Poin kelima adalah memohon kepada Tuhan yang maha esa, untuk menjaga Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sementara itu ditemui usai deklarasi, Romo Muhardjito menjelaskan bahwa ini merupakan sebuah wujud hak rakyat, hanya rakyat yang punya kedaulatan, hanya rakyat yang peduli terhadap kelangsungan pemerintahan, sebab selama ini rakyat tidak pernah dibangun kesadaran kedaulatannya, sehingga di dalam kelangsungan penyelenggaraan pemilu rakyat selalu dibohongi, diminta memilih kucing dalam karung.
“Yang paling bertanggung jawab atas hal ini adalah pemerintah dengan kegagalan kedaulatan rakyatnya, belum pernah ada dalam negara NKRI ini pemimpin diusulkan rakyat, artinya tidak pernah terbangun kedaulatan rakyat.” Ungkap Romo dalam keterangan persnya.
Sementara itu, Hery Purwanto Ketua sedulur Ganjar Jawa Timur mengakui bahwa, deklarasi di Nganjuk ini merupakan deklarasi kali kedua setelah kota batu. Dan akan disusul karesidenan Besuki, yakni kabupaten Jember dan kabupaten Banyuwangi.
“simpul – simpul ini akan membangun kekuatan dan kedaulatan rakyat pada mataraman, tapal kuda, dan Jatim bagian barat.” tambahnya.
Ditempat yang sama, Dedy Nawan kordinator deklarasi menyampaikan, alasannya kenapa harus Ganjar, karena cara pandang dan kepemimpinan Ganjar dalam pemerintahan sangat cocok dengan pandangan rakyat kedepan tentang negara ini, sehingga ganjar lah yang patut kita dukung, dari desa untuk Indonesia. (nur)